
Ottawa, Kanada – Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan bahwa pemerintahannya akan merespons kebijakan tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat. Langkah ini muncul setelah pemerintahan Joe Biden meningkatkan tarif impor terhadap berbagai produk utama dari Kanada, termasuk baja dan aluminium.
Dalam konferensi pers di Ottawa, Trudeau menyampaikan bahwa pemerintah Kanada tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan perdagangan yang merugikan. “Kami akan mengambil tindakan setimpal demi melindungi ekonomi dan pekerja Kanada,” ujar Trudeau.
Keputusan AS ini berpotensi mengganggu sektor industri Kanada, terutama dalam manufaktur dan ekspor bahan mentah. Beberapa analis ekonomi menyatakan bahwa ketegangan perdagangan ini dapat memperburuk hubungan diplomatik kedua negara. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat menekan AS agar meninjau kembali kebijakan proteksionisnya.
Meskipun situasi memanas, Trudeau tetap membuka ruang negosiasi. “Kami mendukung perdagangan yang adil dan saling menguntungkan. Namun, kami juga akan membela kepentingan nasional kami,” tambahnya.
Banyak pihak kini menanti bagaimana kebijakan ini akan berkembang. Jika negosiasi tidak mencapai kesepakatan, ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada dapat semakin meningkat.
Kanada Siapkan Tarif Balasan! Trudeau Tantang Kebijakan Perdagangan AS
Ottawa, Kanada – Hubungan dagang antara Kanada dan Amerika Serikat semakin tegang setelah AS mengumumkan kenaikan tarif terhadap berbagai produk asal Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau langsung menanggapi kebijakan ini dengan menyatakan bahwa Kanada akan menerapkan langkah balasan yang setimpal.
Dalam pernyataan resminya, Trudeau menyebut kebijakan AS sebagai keputusan sepihak yang merugikan banyak pihak. “Kami tidak akan membiarkan kebijakan ini melemahkan perekonomian dan tenaga kerja Kanada. Kami siap mengambil tindakan yang diperlukan,” ungkapnya.
Peningkatan tarif ini berpotensi memberikan dampak besar pada ekspor Kanada, terutama di sektor baja dan aluminium. Kanada, sebagai salah satu mitra dagang terbesar AS, kini harus menyesuaikan strategi ekonominya demi menghindari kerugian lebih lanjut.
Ketegangan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri di kedua negara. Jika tidak ada penyelesaian segera, ketidakpastian ekonomi dapat meningkat dan berdampak pada investasi serta lapangan kerja.
Dalam beberapa pekan mendatang, dunia akan melihat apakah kedua negara dapat mencapai kesepakatan atau apakah perang dagang baru akan terjadi. Semua bergantung pada langkah berikutnya yang diambil oleh Kanada dan AS.